Minggu, 23 Juni 2013
Yayasan Nurul Ihya mengaakan event rajaban yang
dihadiri oleh Jamaah nenekku Hj. Sumirat. H-1 semua sibuk dengan urusannya
masing-masing. Ada yang mendekor panggung, masakan olahan, ngundang jamaah,
dsb. Aku, aku hanya terdiam di kamar kecilku. Udara yang pegap dan panas tak
ada hawa sedikitpun, akhirnya akupun keluar untuk bergabung dengan santri. Ku
melihat, mereka sedang buat buntil. Ya makanan yang isinya oncom dan dilatisi
daun papaya diikat oleh tali rapia. Aku ga bisa bantu, aku hanya bisa lihat dan
memotong tali rapia hingga kecil. Malam sudah larut, hingga saatnya si Bibi
memasak kacang yang kita makan secara bersamaan. Rasa kekeluargaan sangat
terasa pada saat itu.
Jam 21.00
Aku beserta salah satu santri yang bernama
Hely, bermain ayunan yang terdapat di depan rumahku. Dia menceritakan tentang
kehidupan dia di sekolah serta di rumah. Malam, semakin malam. Mamahku sudah
memanggilku hingga beberapa kali, tapi aku tetap saja menolak karena sedang
asik mendengar cerita dari Hely. Hingga akhirnya aku agak sedikit mengantuk,
ketika menanyakan waktu ternyata sudah waktunya jam tidur untukku ya jam 22.00
Ku teringat akan sholat isya yang belum ku
kerjakan. Jam itu, detik itu langsung ku beranjak ke kamar kecil untuk
mengambil wudhu di pancuran yang berisi air PDAM. Bunyinya yang sangat kencang
membuat mamahku terbangun dan melihat diriku yang tengah mengerjakan sholat
isya. Badanku terasa sangat remuk hingga akhirnya pergi menghampiri kamar untuk
tidur. Lelah, lelah sekali. Tapi setiap ku pergi ke kamar, selalu tidak bisa
langsung tidur, harus selalu ada bunyi tv terlebih dahulu baru aku bisa tidur.
Tapi sekitar jam 01.00 tetap aku tak bisa tertidur.
Karena ku mendengar keributan di dapur rumah
sebelah mempersiapkan acara untuk besok, tak lama akupun tertidur pulas.
Esoknya, ku terbangun. Ku melihat jam 09.00 dan benak ku berpikir ya Allah ko
jam segini masih sedikit jamaah yang datang ? Rasa penasaranku membawaku pada
acara tersebut. Seketika teh Vita (Santri baru) menyuruhku membantu ibu-ibu
yang membawa sebungkus makanan. Aku disuruh untuk membantu dibagian konsumsi.
Aku memasukan aqua gelas kedalam makanan dan
membungkusnya dengan plastik. Ya Setiap banyak makanan pasti banyak “TIKUS”
berkeliaran. Aku melihat aksi tikus mencuri 2 kantong plastik besar. Aku hanya
bisa tersabar melihat aksi tikus. Karena aku bukan siapa-siapa disitu. Aku
hanya bocah ingusan yang bisanya hanya menganis.
Acara Rajab ini dihadiri oleh beberapa
penceramah dan 1 CALEG. Mendengarnya saja aku sudah tidak suka. Paling hanya
kebohongan yang disampaikan pada event itu (Astagfirullah) bercanda ya J acara beres sekitar jam 12 kurang.
Semua aku ceritakan kejadian aksi tidur tadi kepada mamah tercintaku. Hingga
akhirnya temankupun datang, teman pramuka datang untuk meminjam langseng untuk acara
PPDA yang bertepatan pada event rajaban ini. Mendadak banget -_- Tapi ga lama
mereka kembali untuk melanjutkan acara.
Sukses ya buat panitia Rajaban dan Panitia
PPDA. Maaf kalau ga nyambung nih cerita ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar