Deg-degan...
Jumat, 21 Juni 2013 kami, warga SMAN 10 Bogor
kelas X dan XI bagi rapot setelah belajar di semester 4. Sebenarnya aku capek,
ga mau pergi ke sekolah. Tapi ? nanti aku malah makin deg-degan kalo
terus-terusan di rumah ditambah lagi ga pasti kalo dirumah tuh. Bapak, ya
Bapak. Ketika tau aku bilang rapat jam setengah delapan, bapak gamau datang.
Alasannya karena mau kerja. Tadinya aku mau bilang gini : Coba punya bapak yang
ga sibuk pasti bakal ngedukung kalo anaknya mau bagi rapot. Untung, ga jadi di
ungkapin, kalo jadi bakalan jadi berabe bahkan malah gamau datang lagi. Setelah
aku nangis, merujuk supaya bapak datang ikut rapat persiapan kelas XII akhirnya
mau juga J Aku
datang jam setengah 8 lewat. Ya dasar orang Indonesia ngaret mulu. Masa mulai
jam 9 ? Duh miris aku -_-
Masuk gerbang sekolah, langsung ke ruang TU
untuk membayar DSP yang tinggal Rp 500.000,00 lagi. Aku malu, disitu ada calon
mertuaku aamiin yaitu Ibu Sumarti (Guru Fisikaku). Setelah selesai, aku bertemu
dengan pak Partono (Guru Mate aku kelas X) dan aku salim tak lupa bertemu
dengan Eva temen sekelasku. Aku bergegas ketempat rapat. Registasi dan Bapakku
langsung duduk di tempat yang sudah disediakan. Aku menunggu diluar, dan
berharap kapan Dei datang ? Aku sms aja supaya cepat datang masuk. Dei telat
karena Bayu (Adiknya) pergi ke Apotik dulu untuk diperban. Dei datang dan aku
langsung samperin Dei. Rapat ga kondusif banget, karena Bayu ingin jajan. Aku
ikut saja dengan mereka untuk membeli mie ayam. Aku menunggu bayu yang sedang
makan. Ga lama aku langsung ke tempat rapat dan belum beres juga, ih lama
banget. Banyak orang tua wali murid yang sudah tak tahan ingin pulang.
Kesalnya, Bapakku izin pulang untuk kerja -_-
aku deg-degan takut bapak telat datang ke sekolah lagi. Sekitar jam 11.00 rapat
selesai kami, warga XI IPA 2 langsung menghampiri ruangan kelas kami dan
menemui bu Retno (Wali Kelas). Orangtua wali murid semua sudah datang. Dan apa
? Setelah sekian lama rapat, dan ga ada hasilnya ? Bu Retno dengan tenang hanya
membagikan rapot sesuai absen tanpa adanya konsultasi antara orangtua, murid,
dan wali kelas. Duh Jleb banget. Mana Bapak belum datang lagi. Aku terus sms
dan telpon Bapak. Lama sekali datangnya, ketika absenku dipanggil, aku langsung
menemui ibu Retno dan akan mengambil rapotnya. Kata Ibu, mana bapaknya ? Harus
bapak yang mengambil. Duh, aku terus desak si Bapak agar cepat datang. Semua
sudah selesai, tinggal aku, Mas Aji, Fitra, Asri. Mas Aji dan Fitra memang
orangtuanya tidak datang, tapi kalau Asri yang datang kakaknya yang sedang
hamil 5 bulan. Kakaknya gamau ke atas karena takut. Lama banget aku sangat
gelisah tapi aku tetap berusaha untuk tenang.
Aku melihat orangtua Boby yang sepertinya
sedang ada masalah. Boby sepertinya disuruh tandatangan di atas matrai. Kasian
aku melihatnya. Setelah semua beres, aku konsultasi dengan bu Retno bareng Mas
Aji, Fitra, Asri.
Toneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet, Assalamualaikum.
Aku nengok ke belakang dan ternyata Bapakku
yang datang. Alhamdulillah J Bapakku langsung bercakap-cakap dengan bu
Retno. Untung banget si Bapak, orangtua murid yang lain mah ga ada waktu dengan
bu Retno. Tapi Bapakku ? Dengan mudah berbincang-bincang dengan bu Retno.
Bapakku tahu aku Juara 2, nilai agamaku 90 serta berbagai pengumuman tentang
daftar ulang tanggal 9-10 Juli dan bayaran 320 ribu, Bapakku menanyakan tentang
Gubernur yang katanya akan menggratiskan SPP. Tapi kata Bu Retno, Iya pak saya
juga ga tau, tapi kalo di Jakarta mah sudah, entah kalau di Bogor, belum tuh
pak. Yaudah yah bu makasih J
Aku bergegas pulang dengan si Bapak, Pergi ke
UIKA untuk menyetor uang apa gatau, Bapak sholat jumat dan aku menunggu di UIKA
sambil wifian pake HP yang akhirnya diganti pake netbook karena aku baru engeh
bawa netbook. Dari UIKA aku diajak untuk pergi ke Bank Mandiri. Bapakku nabung,
dan parahnya langsung mengambil pada saat itu juga sebesar Rp 500.000,00.
Karena perut aku dan Bapakku lapar, aku makan
di Restoran Bebek apa gitu kita pesan yang paket hemat seharga Rp 12.000,00
biasalah kebiasaan Bapak cari yang murah, dan apa ? Setelah aku mencuci tangan
pak ini apa ? Wkwkwk ternyata hanya lehernya saja, lalaban + sambel. Huh pantas
murah hahahah !
Oiya aku seneng banget loh, bisa ngalahin
Iqbal. Jadi sekarang Iqbal yang jadi Juara 3 hihi aku bilang gini, Maaf ya Bal,
terus kata dia Iya gpp Wap selow J. Karena Bapakku janji akan ngelesin
aku, aku langsung daftar di Nurul Fikri Dramaga dekat rumahku, aku daftar
program Reguler 12 SMA. Setelah 11 tahun keinginan ku ingin les akhirnya
tercapai juga. Alhamdulillah aku bersyukur ya Allah J
Makasih Bapak J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar