Assalamualaikum

Minggu, 07 Juli 2013

Rajaban

Minggu, 23 Juni 2013
Yayasan Nurul Ihya mengaakan event rajaban yang dihadiri oleh Jamaah nenekku Hj. Sumirat. H-1 semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang mendekor panggung, masakan olahan, ngundang jamaah, dsb. Aku, aku hanya terdiam di kamar kecilku. Udara yang pegap dan panas tak ada hawa sedikitpun, akhirnya akupun keluar untuk bergabung dengan santri. Ku melihat, mereka sedang buat buntil. Ya makanan yang isinya oncom dan dilatisi daun papaya diikat oleh tali rapia. Aku ga bisa bantu, aku hanya bisa lihat dan memotong tali rapia hingga kecil. Malam sudah larut, hingga saatnya si Bibi memasak kacang yang kita makan secara bersamaan. Rasa kekeluargaan sangat terasa pada saat itu.
Jam 21.00
Aku beserta salah satu santri yang bernama Hely, bermain ayunan yang terdapat di depan rumahku. Dia menceritakan tentang kehidupan dia di sekolah serta di rumah. Malam, semakin malam. Mamahku sudah memanggilku hingga beberapa kali, tapi aku tetap saja menolak karena sedang asik mendengar cerita dari Hely. Hingga akhirnya aku agak sedikit mengantuk, ketika menanyakan waktu ternyata sudah waktunya jam tidur untukku ya jam 22.00
Ku teringat akan sholat isya yang belum ku kerjakan. Jam itu, detik itu langsung ku beranjak ke kamar kecil untuk mengambil wudhu di pancuran yang berisi air PDAM. Bunyinya yang sangat kencang membuat mamahku terbangun dan melihat diriku yang tengah mengerjakan sholat isya. Badanku terasa sangat remuk hingga akhirnya pergi menghampiri kamar untuk tidur. Lelah, lelah sekali. Tapi setiap ku pergi ke kamar, selalu tidak bisa langsung tidur, harus selalu ada bunyi tv terlebih dahulu baru aku bisa tidur. Tapi sekitar jam 01.00 tetap aku tak bisa tertidur.
Karena ku mendengar keributan di dapur rumah sebelah mempersiapkan acara untuk besok, tak lama akupun tertidur pulas. Esoknya, ku terbangun. Ku melihat jam 09.00 dan benak ku berpikir ya Allah ko jam segini masih sedikit jamaah yang datang ? Rasa penasaranku membawaku pada acara tersebut. Seketika teh Vita (Santri baru) menyuruhku membantu ibu-ibu yang membawa sebungkus makanan. Aku disuruh untuk membantu dibagian konsumsi.
Aku memasukan aqua gelas kedalam makanan dan membungkusnya dengan plastik. Ya Setiap banyak makanan pasti banyak “TIKUS” berkeliaran. Aku melihat aksi tikus mencuri 2 kantong plastik besar. Aku hanya bisa tersabar melihat aksi tikus. Karena aku bukan siapa-siapa disitu. Aku hanya bocah ingusan yang bisanya hanya menganis.
Acara Rajab ini dihadiri oleh beberapa penceramah dan 1 CALEG. Mendengarnya saja aku sudah tidak suka. Paling hanya kebohongan yang disampaikan pada event itu (Astagfirullah) bercanda ya J acara beres sekitar jam 12 kurang. Semua aku ceritakan kejadian aksi tidur tadi kepada mamah tercintaku. Hingga akhirnya temankupun datang, teman pramuka datang untuk meminjam langseng untuk acara PPDA yang bertepatan pada event rajaban ini. Mendadak banget -_- Tapi ga lama mereka kembali untuk melanjutkan acara.

Sukses ya buat panitia Rajaban dan Panitia PPDA. Maaf kalau ga nyambung nih cerita ^_^

Pembagian Rapot

Deg-degan...
Jumat, 21 Juni 2013 kami, warga SMAN 10 Bogor kelas X dan XI bagi rapot setelah belajar di semester 4. Sebenarnya aku capek, ga mau pergi ke sekolah. Tapi ? nanti aku malah makin deg-degan kalo terus-terusan di rumah ditambah lagi ga pasti kalo dirumah tuh. Bapak, ya Bapak. Ketika tau aku bilang rapat jam setengah delapan, bapak gamau datang. Alasannya karena mau kerja. Tadinya aku mau bilang gini : Coba punya bapak yang ga sibuk pasti bakal ngedukung kalo anaknya mau bagi rapot. Untung, ga jadi di ungkapin, kalo jadi bakalan jadi berabe bahkan malah gamau datang lagi. Setelah aku nangis, merujuk supaya bapak datang ikut rapat persiapan kelas XII akhirnya mau juga J Aku datang jam setengah 8 lewat. Ya dasar orang Indonesia ngaret mulu. Masa mulai jam 9 ? Duh miris aku -_-
Masuk gerbang sekolah, langsung ke ruang TU untuk membayar DSP yang tinggal Rp 500.000,00 lagi. Aku malu, disitu ada calon mertuaku aamiin yaitu Ibu Sumarti (Guru Fisikaku). Setelah selesai, aku bertemu dengan pak Partono (Guru Mate aku kelas X) dan aku salim tak lupa bertemu dengan Eva temen sekelasku. Aku bergegas ketempat rapat. Registasi dan Bapakku langsung duduk di tempat yang sudah disediakan. Aku menunggu diluar, dan berharap kapan Dei datang ? Aku sms aja supaya cepat datang masuk. Dei telat karena Bayu (Adiknya) pergi ke Apotik dulu untuk diperban. Dei datang dan aku langsung samperin Dei. Rapat ga kondusif banget, karena Bayu ingin jajan. Aku ikut saja dengan mereka untuk membeli mie ayam. Aku menunggu bayu yang sedang makan. Ga lama aku langsung ke tempat rapat dan belum beres juga, ih lama banget. Banyak orang tua wali murid yang sudah tak tahan ingin pulang.
Kesalnya, Bapakku izin pulang untuk kerja -_- aku deg-degan takut bapak telat datang ke sekolah lagi. Sekitar jam 11.00 rapat selesai kami, warga XI IPA 2 langsung menghampiri ruangan kelas kami dan menemui bu Retno (Wali Kelas). Orangtua wali murid semua sudah datang. Dan apa ? Setelah sekian lama rapat, dan ga ada hasilnya ? Bu Retno dengan tenang hanya membagikan rapot sesuai absen tanpa adanya konsultasi antara orangtua, murid, dan wali kelas. Duh Jleb banget. Mana Bapak belum datang lagi. Aku terus sms dan telpon Bapak. Lama sekali datangnya, ketika absenku dipanggil, aku langsung menemui ibu Retno dan akan mengambil rapotnya. Kata Ibu, mana bapaknya ? Harus bapak yang mengambil. Duh, aku terus desak si Bapak agar cepat datang. Semua sudah selesai, tinggal aku, Mas Aji, Fitra, Asri. Mas Aji dan Fitra memang orangtuanya tidak datang, tapi kalau Asri yang datang kakaknya yang sedang hamil 5 bulan. Kakaknya gamau ke atas karena takut. Lama banget aku sangat gelisah tapi aku tetap berusaha untuk tenang.
Aku melihat orangtua Boby yang sepertinya sedang ada masalah. Boby sepertinya disuruh tandatangan di atas matrai. Kasian aku melihatnya. Setelah semua beres, aku konsultasi dengan bu Retno bareng Mas Aji, Fitra, Asri.
Toneeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet, Assalamualaikum.
Aku nengok ke belakang dan ternyata Bapakku yang datang. Alhamdulillah J Bapakku langsung bercakap-cakap dengan bu Retno. Untung banget si Bapak, orangtua murid yang lain mah ga ada waktu dengan bu Retno. Tapi Bapakku ? Dengan mudah berbincang-bincang dengan bu Retno. Bapakku tahu aku Juara 2, nilai agamaku 90 serta berbagai pengumuman tentang daftar ulang tanggal 9-10 Juli dan bayaran 320 ribu, Bapakku menanyakan tentang Gubernur yang katanya akan menggratiskan SPP. Tapi kata Bu Retno, Iya pak saya juga ga tau, tapi kalo di Jakarta mah sudah, entah kalau di Bogor, belum tuh pak. Yaudah yah bu makasih J
Aku bergegas pulang dengan si Bapak, Pergi ke UIKA untuk menyetor uang apa gatau, Bapak sholat jumat dan aku menunggu di UIKA sambil wifian pake HP yang akhirnya diganti pake netbook karena aku baru engeh bawa netbook. Dari UIKA aku diajak untuk pergi ke Bank Mandiri. Bapakku nabung, dan parahnya langsung mengambil pada saat itu juga sebesar Rp 500.000,00.
Karena perut aku dan Bapakku lapar, aku makan di Restoran Bebek apa gitu kita pesan yang paket hemat seharga Rp 12.000,00 biasalah kebiasaan Bapak cari yang murah, dan apa ? Setelah aku mencuci tangan pak ini apa ? Wkwkwk ternyata hanya lehernya saja, lalaban + sambel. Huh pantas murah hahahah !
Oiya aku seneng banget loh, bisa ngalahin Iqbal. Jadi sekarang Iqbal yang jadi Juara 3 hihi aku bilang gini, Maaf ya Bal, terus kata dia Iya gpp Wap selow J. Karena Bapakku janji akan ngelesin aku, aku langsung daftar di Nurul Fikri Dramaga dekat rumahku, aku daftar program Reguler 12 SMA. Setelah 11 tahun keinginan ku ingin les akhirnya tercapai juga. Alhamdulillah aku bersyukur ya Allah J

Makasih Bapak J

Sabtu, 06 Juli 2013

Kunjungan Ke Kwarnas

Kamis, 20 Juli 2013 saya dan anggota pramuka khususnya CALAK (Calon Laksana) ada kegiatan dengan judul “Kunjungan Ke Kwarnas”.  Benak ku berpikir “Waw Kwarnas ? Aku ingin pergi kesana”. Ya kenapa tidak ? Kwarnas adalah kependekan dari Kwartir Nasional yang membawahi Kwarda (Kwartir Daerah) dan Kwarcab (Kwartir Cabang) dan di dalamnya terdapat DKN (Dewan Kerja Nasional). Kunjungan ke Kwarnas ini termasuk syarat untuk menjadi Laksana. Ya, tentu selain itu wajib untuk Calak saya pun ingin mengunjunginya.
Nasional gitu loh NASIONAL. Ya tentu mencakup daerah-daerah, provinsi-provinsi yang terdapat di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tentu kami akan bertemu dengan orang-orang luar biasa di sana. Bahkan cakupannya tidak cuma NASIONAL men, luar negeri pun jadi. Pengurus Kwarnas dan DKN tentu mereka sudah biasalah pergi keluar negeri untuk mengisi acara tentunya. Kalau kita ? Indonesia ge belum dikelilingi. Jangankan Indonesia, Bogor juga belum dikelilingi. Ya ga ? (Orang Bogor nih..)
Singkat cerita...
Awalnya untuk dapat pergi ke Kwarnas hanya diberi informasi H-1 hari. Bahkan ga sampai 1 hari H-Jam mungkin. Betapa tidak kaget gitukan ? Kemarin baru diberitahu dan besoknya langsung caw ! Ya apalah arti Pramuka kalau ga siap sedia apalagi sebagai CALAK toh iya ga ? Serta, disuruh kumpulnya pun mendadak yaitu di Posyandu dekat Sekolah untuk dapat informasi tersebut dan apa ? Yang datang hanya sedikitan. Sebab, MENDADAK BANGET ! Tapi no problem, toh mereka bisa ngejarkom anggota CALAK yang lain. Parahnya ? Anggota CALAK yang datang kumpul di posyandu baru ngejarkom kami yang tidak kumpul, malam-malam ? Huh... Shocked banget gue ada jarkoman yang baru datang pas malem-malem.
Dan apa...
Malam itu tepatnya magrib, setelah saya sholat magrib dan pergi ngaji nahwu, tafsir, lugoh. Enin (Nenek) saya sedang bicara yang nadanya itu mencetarkan hati (Deg-degan). Hati kecilku bilang : “Ada apa ini ? Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres” Dan itu ternyata benar. Uang salah satu santri hilang, sebesar Rp 160.000,00 uang yang lumayan bukan ? Untuk seorang santri yang mondok dan dia seseorang yang baru saja ditinggal selamanya oleh bapaknya. Uniknya, dia baru saja mengambil uang tabungan yang nabungnya itu dibapak saya pada malam hari dan hilang serta baru ketahuan subuh. Kerennya, karena ini hari liburan, banyak santri yang ijin pulang untuk menemui keluarganya sehingga yang mondok hanya sedikitan yaitu 7 orang. Jelas enin ngeduga orang dalam yang mengambil. Tapi pikirku, mana mungkin santri gituloh ? Orang yang sedang mencari ilmu mana mungin berani mencuri. Bagusnya, Salah satu santri melihat ketika adegan mencurinya dan tahu siapa yang curi.
Ya, si pencuri itu mengambil uang sekitar jam 04.30 kenapa jam segitu ? Enin lagi di kamar mandi, santri yang lain diluar dan salah satu santri pergi ke warung. Seketika pulang dari warung, dia melihat pencuri itu sedang mengambil uang seorang anak yatim di kamar ke-1, di lemari dan ditumpukan baju yang kedua. Anehnya, pencuri itu tau dimana letak seorang yatim menaruh uang yang baru saja diambilnya pada malam hari, berarti si pencuri tau dong ketika seorang yatim mengambil uang. Nah, ketika seorang santri melihat, kenapa ga di kepung aja gitu kan ? Biar dia malu -_-
Nah, pada magrib itu lah kita berdiskusi bagaimana bagusnya. Sehingga ditarik kesimpulan, untuk mengaji 2 balik Yasin dan meminum air zam-zam yang udah dicelupkan tasbeh santri laki-laki yang sudah dibaeat dan seorang santri perempuan yang sudah hafal quran, serta mengucap sumpah “billahi, taulohi, wallahi saya bersumpah bukan saya pencurinya dan jika saya yang mencuri saya bakal terima azab yang pedih dari Allah”. Saya disuruh enin untuk memanggil anak sanlong (Santri laki-laki) mengambil yasin saja dan segera menemui kita di aula. Ya terpaksa saya jadi tidak ngaji pada malam itu. Seorang menantu memberi usul untuk mengajak semua keluarga besar untuk bantu baca surat yasin 2 balik agar lebih afdol tentunya. Ya setelah semuanya beres kita makan snack dari enin satu-satu dan enin berwasiat “Sok anu ayeuna nyolong geura ngaku ngomong weh jeung enin 4 mata, bisi engke kena siksana Allah tong hilap kifaratna puasa tilu poe” Duh kata saya teh, kenapa harus puasa ? Gue kan suka lemes gitu mhehe sampai sekarang belum puasa nih, doain yah kawan biar gue bisa puasa.
Seharum-harum bangkai pasti akan tercium baunya (Bener ga sih ?)
Setelah selesai bersumpah, saya pergi kerumah dengan deg-degan, teringat harus puasa 3 hari. Ketika itu saya melihat HP yang isinya tentang jarkoman ke kwarnas. Disitu saya langsung mengontek Novi untuk janjian di 32 jam 06.30 saat itu juga saya pergi ke warung untuk mengambil 4 buah aqua gelas untuk bekal karena apa ? Kalo pake yang isi ulang suka bau dan itu rasanya ga enak sekali -_- isi jarkomannya gini  :
“Salam !!
Untuk kakak CALAK
Besok akan dilaksanakan kegiatan
Kunjungan Ke Kwarnas. Kumpul di
depan Dunkin Doughnut  jam 6.30.
Siapkan uang untuk transport
Minimal 20 ribu, kita berangkat pake
Komuter Line. Jangan lupa
perbekalan.
Siapkan minimal 1 pertanyaan untuk
Ditanyakan kepada pihak Kwarnas.
Bawa ATK & perlengkapan solat
Juga. .
Semangat !!!”
Isi balesannya gini :
Wapi      : “Dunkin Doughnut kan banyak Nov. Komuter Line naon ? *Norak* Milu teu ente ? Pake baju
                  pramuka lin?”
Novi       : “Ga tau cenah Dunkin yang di deket stasiun wap. Kereta Komuter, soalnya ekonomi desekan
                  banget. Iya pramuka lengkap. Insya Allah ikut Wap. Ente ?”
Wapi      : “Ikut abi ge. Janjian yuk ? Gue ga tau itu dimana.”
Novi       : “Dimana mau nya ?”
Wapi      : “Di tempat biasa we. Jam baraha ?”
Novi       : “Di Laladon ? Jam 6.30 aja..”
Wapi      : “Bubulak 32 tea. Bisakan tidinya ? Woke”
Novi       : “Bisa si, jalan dikit lagi naik 03”
Wapi      : “Yaudah di Bubulak 32 we”
Novi       : “Oke”
Begitu isi smsnya, berarti gue harus bawa ATK, alat solat, pramuka lengkap, bekal. Dan apa ? Baju pramuka gue belum di pasang TKK + Bintang Tahunan. Gue panik kan ? Langsung aja sms muti (Pradana) oiya bekal juga ane bawa tapi apa ? Disana ga sempat makan karena padet banget acaranya.
Gini isi smsnya
Wapi      : “Pasang Bintang Tahunan + TKK dimana ?”
Muti      : “TKK kanan sama juga bentuknya leter U, jarak kanan, kiri, atas, bawah 1 jari”
Wapi      : “Kanan badan kita Mut ? Kalo Bintang Tahunan ?”
Muti      : “Iyah wap, sama kanan juga atas nama”
Wapi      : “Ditengah atas nama, kanan badan atau kiri badan ?”
Muti      : “Nama kan sebelah kanan, wap besok siapin uang kas ambalan 20 ribu ”
Wapi      : “Iya naro Bintang Tahunannya kan diatas nama ya ? Letak diatas namanya di tengah, kanan, kiri
                  ?  Siap *Brb sms Dika*”
Muti      : “Iyah, tengah, iya lu sms Dika ya”
Wapi      : “Oke, kata Dika buat 12 orang bukan ?”
Muti      : “Ambil dari kas ambalan aja 20 ribu”
Wapi      : “Ok buat apa Mut ?”
Muti      : “Gatau disuruh kakak kelas mungkin uang cadangan.”
Wapi      : “Wokelah bisa diatur”
Muti      : “Makasih Wap udah dapet jarkoman kan ? Besok ikut yah J
Wapi      : “Insya Allah ikut Mut”
Muti      : “Okeh Wap :s”
Karena pulang ngaji tadi jam setengah 9, terpaksa gue ga bisa masang TKK + Bintang Tahunan. NASIB -_- gue sms lagi ke anggota CALAK yang lain “GPP kan blm dipasang TKK + Bintang Tahunan ?” Mereka jawab “Gpp paling ditanyain doang” jelas ditanyain lah orang disuruh langsung dipasang, gue ga dipasang-pasang wkwkwkwk. Tapi nyatanya gpp tuh :P.
Malem nyiapin, ane langsung tidur...
Pagi ane bangun jam 06.00 oke waktu gue cuma setengah jam dan itu belum sholat shubuh tapi sempet ko J karena gue harus nepatin janji, janjian di 32 jam 06.30 ya gue buru-buru walaupun mandi bebek. Dan gue lupa pake minyak wangi -_- ane tepat kan nyampe jam 06.30 tapi Novi belum datang gue nunggu sampe 6 menit dan ia baru datang -_- Indonesia... Indonesia.
Gpp lah, dari situ gue jalan dikit buat cari angkot 03, lama dan caaaapek banget akhirnya nemu juga, gue duduk paling ujung, Novi juga. Diperjalanan biasalah kita sebagai cewe pasti cerita-cerita. Cerita besok kan bagi rapot, XI Ipa 1 udah dijamin sama Pak Rully wali kelas sejarah yang nilainya bakal tetep atau ga naik, PPDA, dsb. Karena pas malem ane suruh bawa Novi jadwal kegiatan PPDA dia baru ngasih pas diangkot, Alhamdulillah J.
Sebentar lagi kita nyampe di stasiun, tapi bingung turun dimana ya ? Untung ada kak Silvi dan kak Astri depan kita, jelas kita langsung turun dekat mereka. Salaman, dan menanyakan anggota yang lain dan katanya cepet mereka semua udah kumpul dekat stasiun. Ketika kita samperin, dan ternyata benar udah sampai mereka semua tapi yang belum datang itu Gia + Ipeh + Rina + Pipi. Karena Pipi salah pintu masuk, eh dia malah muter wkwkwk ga lama Rina datang. Gia + Ipeh ga datang. Kalo Gia lupa kenapa, tapi kalo Ipeh mah katanya ikut acara kelas. Ya no problem.
Saat itu juga kita ditarikin uang untuk bayar karcis seharga Rp 9.000,00 oleh kak Siti. Tau ga ? Gue cuman dikasih ongkos ke Jakarta Rp 30.000,00 miris ya ? Deg-degan itu yang gue rasa, takut ga cukup L Tapi Lahaullah Allah pasti akan nolong hambanya yang kesusahan. Kak Siti langsung beli tiket untuk 25 orang. Dibagiin lah tiketnya dan apa ? Itu berbentuk sebuah card. Duh ini tuh the first time ane naik kereta ? Norak ya ? GPP deh yah J.
Kata gue, ini gimana caranya ? Kan ngantri tuh yah ? Gue liatin gimana orang-orang cara pakainya. Ya karena saya baru pertama kalinya, antrilah paling belakang supaya ga keliatan noraknya wkwkwk liatin satu per satu oh ternyata gitu hingga tiba akhirnya gue dapet giliran -_- dan ternyata BISA horeee !!! Ke dalem, oh ternyata gini toh dalemnya, kita duduk menunggu kereta yang akan segera berangkat. Tiba-tiba disana ada kak Bas dan kak Cachu. Ya salaman biasa lah kita sebagai sesame anggota pramuka J. Ketika ada mereka, langsung kita diajak naik ke kereta. Aku bingung juga gimana naiknya, aku liatin lagi oh gitu yowes tanpa ragu ane naik dan duduk dekat Vivi dan Rina biasa kita ngobrol dan cerita-cerita. Awalnya ga penuh tapi lama-kelamaan penuh karena satu per satu orang naik di stasiun yang berbeda. Gue liatin orang-orang yang didalem gerbong ternyata mereka orang sibuk semua.
Karena the first time ane naik kereta, biasalah yah orang rumahan ga pernah kemana-mana yang jelas mah ga punya duit wkwkwk oh gini cara jalannya kereta *Norak banget kan ya* Otomatisnya pintu kereta. Dan bagusnya nih yah, Rina ungkapin perasaannya ke gue. Katanya gini :
“Wap, gue ga suka sama lu. Kenapa sih lu jarang kumpul ? Kenapa sih lu gabungnya sama orang-orang pinter ? Gue jawab aja, makasih lu udah mau cerita sama gue, gue sebenarnya udah nyadar ketika gue rubah semua sikap gue, tapi ini dia sifat gue. Gue jarang kumpul kenapa ? Karen gue ikutin apa kata Mamah, gue suruh pulang langsung, tidur siang, sore mutolaah, magrib ngaji. Terus kenapa gue ga rapat ? Karena suka ga jelas. Ngumpul ngaret apa segala macem, dan tiap kali rapat ga ada hasilnya. Selalu kita habisin waktu dengan rapat yang ga jelas mending ngumpul sama keluarga dapet pahala jelas. Tiap rapat sepakat ? Digugurin lagi. Sepakat ? Digugurin lagi. Apakah itu ga disebut buang-buang waktu ? Iya Wap elu egois, kata Rina. Ya gue emang egois, gue adalah cerminan temen gue, ga gamau temenan sama orang yang suka main atau apalah. Berarti lu gamau temanan sama gue dong ? Kata Silvi. Ya gamau, Tapi ga pilih-pilih teman juga, saya tau batas ko. Sama orang-orang yang bejad ga saya jauhin pasti saya deketin hanya “Say Hello saja” terus ya setiap kali rapat kan udah Wapi bilangin, rapat itu bukan bahas, rapat itu melaporkan, kalo rapat bahas mah moal beres-beres. Setelah sekian lama gue jelasin semua akhirnya mereka tau apa alasan gue selama ini, itu tuh suasana kereta lagi penuh dan semua ngelirik gue wkwkwk gpp”
Ga lama kita sampai, di stasiun Juanda. Tau ga apa ? Vivi sama Dika kejebak di kereta ketinggalan, untung disitu ada kak Cacu kalo ga ada, bakalan dibawa  kemana lagi tuh orang dua wkwkwk kita dibarisin, dan langsung ngikutin kak Juan (Ketua Pelaksana) menuju Kwarnas. Jalan jauh banget ga nyampe-nyampe, kita lewat jalan Busway. Kita nyebrangi jalan lewat jembatan gantung. Pertama, gue heran ? Gimana ya cara nyebrang jalan di Jakarta ? Kan penuh banget sama mobil dan motor. Lagi-lagi gue norak ! Untung gue bareng rombongan kan ? Kita nyebrang di zebracross ya tempat untuk nyebrang jalan. Tapi bedanya ada hitungan nyebrang yang caranya harus mencet tombol gitu di deket tiang *Eaea norak lagi hihihi*.
Ga lama, kita sampai dan ternyata Kwarnas itu deket Monas waaaa betapa indahnya Monas tapi rame banget dan inget ? Tujuan kita ke Kwarnas bukan ke Monas. Nyampe di Kwarnas, kita duduk-duduk dulu di depan tangga pintu masuk. Ga lama kak Cacu dan kak Bas datang memberi arah tujuan, awalnya kita diajak masuk ke ruangan DKN. Kita disambut hangat oleh salah satu pengurus dan kita duduk-duduk. Si Pengurus tadi memanggil seseorang yang ternyata adalah kak Fuad yang sangat ganteng. Beliau yang mengajak kita ke ruang audiotorium. Disana kita disuguhi snack dan bertemu dengan kak Tupid serta staf lain. Gayanya yang so cool membuat cetar banget deh. Ya biasalah kita disana diskusi all about scouts J Dia cerita akan ada suatu kegiatan pramuka luar biasa yang kekurangan fisik tentunya. Disana kita perkenalan, apa kata kak Fuad ? Wah ternyata salam pramuka SMAN 10 Bogor khas ya ? Yaialah hehe  apalagi kata kak Tupid katanya kita tuh gagah-gagah terus dibilang pramuka sejati aamiin. Dari situ kita diajak ke ruang biro Keuangan ternyata dibiro ini uang nya termasuk dana dari APBN loh sebenarnya masih penasaran dong kan Wapi ngejabat jadi Juang ya (Juru Uang) tentunya pengen tau dong tapi karena waktunya terbatas dan stafnya lagi sibuk yaudah kita hanya bersilaturahmi mengunjungi biro-biro. Biro Hubungan Luar Negeri waaa ternyata ada jalan ya buat ke luar negeri, biro Abdimas, biro Humas, biro apalagi ya lupa -_- intinya keren banget deh apalagi ruangannya beuh mantap J.
Oiyah, lucu tau pas kita naik escalator pintu pada norak gitu 25 orang langsung dimasukin 1 kali haha kita naik di lantai 2 ya ke ruang auditorium tadi, kedua lewat jalan pintas yaitu tangga darurat kata kak Fuad sih lama pake escalator pintu mah, tapi emang iya sih. Nah ketika sampai ke lantai 1, awalnya kita mau liat ruangan bendera SAKA dan ruangan Ka Kwarnas tapi apa daya karena Ka Kwarnasnya sedang tidak ada, jadi pintunya ditutup dan kak Fuad ga punya aksesnya kan harus pake card gitu. Entah lah kita ga ngerti.
Oiya dimanapun kita berada, ga luput dari foto-foto loh, di tangga, ruang audiotorium, DKN, di tunas kelapanya juga loh yang sangat besar woooow J oiyah kita dapet kenang-kenangan dari Kwarnas yaitu plakat gitu deh, kita juga ngasih kenang-kenangan Asinan Bogor hihihihi. Dan terakhir ? Kita masuk ke Kedai Pramuka nah disini kita menemukan berbagai pernak-pernik pramuka berstandar Nasional. Kita juga beli oleh-oleh buat pembina kita dua buah cup antic seharga Rp 50.000,00 gambar SBY dengan isterinya.
Karena sudah waktu zuhur kita memutuskan untuk sholat di Istiqlal. Ya jalan lagi tentunya dan tau apa ? Ada sekelompok mahasiswa yang sedang demo. Takut banget karena banyak polisi disitu lalu kita disuruh cepat-cepat jalannya oleh kakak kelas. Alhamdulillah gpp paling cuman digodain doang sama polisi.
Nyampe di istiqlal, Muti kasian banget ya biasa ya cewe datang bulan, mukanya sangat pucet bagaikan orang yang meninggal. Dia rasanya pengen pulang terus huhu ngerasain kalo jadi dia. Ya ketika masuk, pintunya kebanyakan ditutup kita masuk lewat pintu berapa gitu ya lupa. Bingung banget gue karena baru pertama kali ke Istiqlal. Oleh petugas sepatu kita disuruh dititipkan dan ada pintu sensor setiap kita masuk ya namanya juga mesjid gede takut ada orang yang bawa barang membahayakan kali ya. Bingung banget kita disuruh wudu di tempat cowo coba jelas gamau lah yowes kita cari tempat wudu cewe yang jauh banget -_- oiya kan ada semacam karpet biru gitu ya buat refleksi kaki lah yah sakit banget dan gue menyadari pasti banyak penyakit ditubuh gue kalo banyak yang kerasa mah hihihi.
Kata gue ? Mana ini WC udah kebelet banget pengen BAK, jauh banget dan akhirnya ketemu juga. Gue liat juga kotak keropak yang sangat banyak wah organisasinya keren banget kan ya wuuu ya dari kamar mandi kita menuju tempat wudu sekalian cuci muka tempat wudunya kan unik ya muter gitu. Seketika gue dan temen-temen beres, langsung ke mesjidnya dan apa ? Disitu gue pusing banget ? Yang mana ini tempat sholatnya ? Dimana-mana bisa dijadiin tempat sholat. Karena apa ? setiap jalan itu ada arah kiblat dan garis untuk meluruskan shaf. Karena gue dan temen-temen pengen di centernya cari aja dan akhirnya ketemu. Tau ga apa ? Sampe-sampe gue nemu yang rombongan CALAK cowo dan mereka udah beres tentunya. Gila, bener-bener gila. Sebelum masuk, kak Tasia Cikoa meminjam alat sholat karena dia tidak membawa. Lagi-lagi harus memakai kartu mahasiswa atau kartu pelajar. Hebat ya ? Gue kira ini bukan mesjid kaya tempat di Airport astagfirullah ampun gusti -_-.
Sampai di center mesjid. Subhanallah kubahnya sungguh besar. Tapi 1 kekurangannya, aku merasa pengap. Entah karena akunya yang capek abis jalan jauh atau... entahlah... Aku beserta teman-teman memutuskan untuk sholat di jamak takdim (Asharnya diawalkan pada waktu zuhur). Duh, mana gue lupa lagi caranya gimana ? Bego banget kan ? Tanya aja deh sama Novi. Kata Novi udah niat sholat zuhur dulu aja terus nanti niat sholat ashar di takdim ke zuhur. Niatnya mah gimana weh allah ge tau. Oh iya Nov, Kata gue.
Sholat zuhur selesai, ternyata ada sedikit insiden yaitu kaki Dea (Temen CALAK kita) bentol besar ditelapak kakinya, untung masih bisa diatasi dia bawa minyak kayu putih (Maaf nyebutin Merek). Ya kita sebagai cewe tentu sangat membutuhkan kaca tentunya apalagi Novi (Si Puteri Kaca) mhehehe, aku ngantri kaca bareng kak Asri. Aku lebih cepat, dibanding Novi, Rina, kak Astri padahal mereka duluan yah biasa yah ribet cewe tulen mah wkwkwk.
Lagi-lagi pada pake kaos kaki kan ? Gue ? Ditinggal disepatu hihi nunggu lagi -_- duh gue tuh males nunggu yah bener. Novi lagi yang lama hihihi, Kata ku gini. Ayo cepet kayanya kita nih yang paling lama. Kata Nadya. Iya nih Wap ayo. Kita bergegas pergi eh dijalan gue bilang gini, gila yah keren banget nih mesjid gue pengen foto-foto. Alah Wap kan tujuan kita kesini untuk sholat. Oh iya yah hehehe dijalan kita ketemu kak Siti dan teman-teman kata meraka mau kemana kalian ? Mau ngambil sepatu udah gitu ke depan tempat tadi kita nyampe. Kata kak Siti yeuh dikira mau ke kamar mandi. Yeeeuuuh capek deh !
Aku ke tempat penitipan sepatu disitu tertuliskan “Infaq” benak ku berpikir haduh aing teu boga duit. Bodo amat ah, aku bilang ke penjaga sepatu. Pak aku yang barisan kedua paling pojok. Ga lama diambilin dan aku langsung ke luar. Duh lega rasanya udah sholat zuhur dan ashar. Kak Haris ambil alih barisan gunanya untuk menarik uang papatungan perorang goceng. Ih kan gue ga punya duit yah karena sebagai bendahara bilang aja gue ke My Partner. Hey pake uang kas aja. Kata kak Haris jangan ! Ini kan keperluan laksana. Kata hati gue, ini kan ambalan juga dohadoh. Ternyata uang goceng tadi setelah dikumpulin untuk ngegantiin uang asinan seharga Rp 50.000,00 mahal banget yah paling dirumah gue mah Rp 2.000,00 hehehe.
Kata kak Haris gini, udah makan mah di Bogor aja. Udah mah harganya terjangkau kualitas makanannya juga bagus dan kita tau. Okeh lah kalo begitu. Paling nyampe Bogor jam 04.00 anak-anak (Hah ?!) Kita pulang dan dijalan biasalah foto-foto, liat yang demo, liat anak-anak yang lagi latihan pake alat musik botol-botol, orang pacaran, dll. Setelah sampai di stasiun gue sama Dea malah duluan naik ke atas stasiun. Mereka semua dibawah lagi jajan + ngumpulin duit Rp 9.000,00 lah gpp lah aku sama Dea bisa istirahat duluan sambil minum bekal ku.
Mereka semua ga lama naik ke atas, aku dan Dea ngasih uangnya untuk dapet tiket. Tiket dibagikan dan kita bertemu dengan salah satu anggota pramuka yang sudah agak tua. Dia bilang oh kamu dari Bogor, iya aku juga dulu ikut Raicab, Raida, tapi ke Kwarnas mah belum. Yah kasian banget yah. Kita bilang iyah ini kunjungan, syarat buat jadi Laksana juga hohoho foto-foto lagi dan kita langsung nunggu kereta lewat. Kita naik gerbong dan aku duduk disebelah Dea jauh dari teman-teman. Di jalan teman-temanku cerita, nyanyi-nyanyi, makan, nagis. Duh malu-maluin. Aku mah, capek yowes lah aku tidur tapi ga tidur-tidur banget. Aku liat kak Rangga sama kak Silvi lagi bercanda. Lucunya kak Rangga gini. Kaki kak Rangga dua-duanya ngejegang terus tangan dia ngegesek sambil megang card kereta. Apa coba ? Disitu gue langsung ngakak.
Ceritanya di kereta beres...
Kita sampai stasiun kereta Bogor. Ceritanya mau langsung pulang eh ditarik dulu, ada evaluasi cenah. Yowes kan semua ngungkapin kesan pesan dan apalah. Aku bilang aku kecewa ketika sedang mengunjugi biro, kak Fuad manggil-manggil mana yang lain ? Dan itu lelet banget duh kan itu malu-maluin banget. Bahas tentang ketinggalan di kereta, nyanyi-nyanyi. Banyak deh dan initinya kita dirusuh buat tugas laporan ke Kwarnas besok dikumpulin setelah bagi rapot. Aku pulang, oiyah disindir bayar Laksana dulu Rp 130.000,00 aku langsung baya raja. Gak enak kalo Sabtu harus datang ke sekolah cuma bayar Laksana mending saat itu. Untung gue bawa uang pulsa hahaha naik angkot nyampe rumah, tidur bangun jam 02.00 kerjain deh walaupun tulis tangan bodo amat yang penting besok kumpulin. Galaunya disms gini katanya pak Apink lagi ga mau diganggu, terus suruh kumpuli kak Juan, eh terakhir malah di kak Ziah. Intinya gua cuman nyetor aja bodo lah teu milu urang kadituna mah. Sekian deh yah hehehe

Makasih udah mau baca ^_^